Wujudkan Cita-Cita Bangsa Merdeka dari Kemiskinan
80 tahun sudah Indonesia merdeka, tapi apa iya kita sudah benar-benar merdeka? Kalau merdeka dari penjajah, iya memang Indonesia sudah merdeka dari para penjajah, tapi bangsa ini belum merdeka dari kemiskinan. Saat dijajah dulu rakyat kita hidup dalam kemiskinan, dan hidup tidak layak, saat itu kelaparan merajalela, sulit bersekolah karena sulitnya mendapatkan akses pendidikan.
Dan sekarang setelah 80 tahun kita merdeka ternyata masih banyak sekali rakyat Indonesia yang hidup dalam garis kemiskinan, kesulitan hanya untuk makan sehari-hari, bahkan masih ada sekolah yang lantainya tanah, masih jauh dari kata layak🥲
Saat ini kemiskinan menjadi masalah utama yang sangat penting dan harus diatasi bangsa ini, karena ada banyak dampak negatif dari kemiskinan ini. Kemiskinan juga dapat menambah angka kriminalitas yang akhirnya menyebabkan warga hidup tidak tenang, tidak merasa aman dan nyaman.
Untuk tujuan merdeka dari kemiskinan ini memang diperlukan kerjasama dan kekompakan dari berbagai pihak, dari masyarakat sipil sendiri dan bahkan lembaga filantropi Dompet Dhuafa juga sangat serius mengatasi kemiskinan melalui berbagai programnya. Terbukti dari berbagai program yang ada di Dompet Dhuafa yang ternyata sudah banyak yang sukses dan dapat membantu seseorang keluar dari kemiskinan, mengubah seorang yang tadinya seorang mustahik menjadi muzakki.
Dompet Dhuafa Gelar Sarasehan
Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-80, Dompet Dhuafa menggelar Sarasehan bersama para tokoh bangsa. Acara dengan tema "Merajut Kebersamaan, Mewujudkan Merdeka dari Kemiskinan" ini diadakan di Sasana Budaya Rumah Kita, Gedung Filantropi Dompet Dhuafa, Jakarta Selatan pada hari Rabu, 13 Agustus 2025 yang lalu.
Acara dimulai dengan opening dari MC dan penampilan Srikandi Dompet Dhuafa yang menampilkan pertunjukan musik alat musik tradisional angklung yang membawakan instrumen lagu nasional juga lagu daerah diantaranya Halo Halo Bandung. Di acara ini hadir juga sejumlah tokoh nasional lintas bidang, antara lain ada; Pak Parni Hadi, Inisiator dan Ketua Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc, MA, Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI. Dr. Rahmat Hidayat, SE, MT, Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia periode 2024-2029. Ahmad Juwaini, Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Yudi Latif, MA, Ph.D, Aktivis dan Cendekiawan. Dr. H. Bambang Widjojanto, SH, MH, Aktivis Hukum dan Demokrasi dan senior journalist Dede Apriadi yang didapuk sebagai moderator.
Dan tentunya di acara ini juga hadir para donatur, rekan media, relawan dan blogger. Acara ini dihadirkan bukan hanya sekedar forum dialog semata tapi sebagai momentum untuk menyatukan langkah para tokoh bangsa, akademisi, pelaku usaha, lembaga filantropi dan masyarakat sipil, tutur Pak Ahmad Juwaini selaku Ketua Pengurus Dompet Dhuafa.
Kita ingin mempertegas bahwa kemerdekaan sejati adalah saat seluruh rakyat terbebas dari belenggu kemiskinan. Melalui forum dialog ini kami berharap lahir komitmen bersama untuk mempercepat pengentasan kemiskinan secara sistemik dan berkelanjutan dan juga oeran filantropi, Ahmad Juwaini.
Kuatkan Semangat Gotong Royong
Menurut data BPS Maret 2025, tercatat ada 23,85 juta jiwa hidup dalam kemiskinan dan 2,38 juta jiwa dalam kategori kemiskinan ekstrem. Tapi data ini berbeda dengan data dari Bank Dunia, Bank Dunia merilis data bahwa 68,3% penduduk Indonesia masuk kategori miskin pada tahun 2024, setara dengan 194,72 juta jiwa ada masyarakat yang masuk kategori miskin. Karena Bank Dunia menggunakan standar kemiskinan global berdasarkan Purchasing Power Parities (PPP) 2021, sementara BPS masih menggunakan PPP 2017. Dengan ini terlihat perbedaan angkanya cukup signifikan. Melihat angka kemiskinan yang ada memang sungguh miris karena mengingat Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya.
Tapi ternyata Indonesia tercatat menjadi negara paling dermawan di dunia versi Charities Aid Foundation (CAF). Dengan ini terlihat kalau semangat gotong royong bangsa Indonesia sebenarnya tinggi. Perlunya penguatan langkah dan kerjasama dengan para tokoh bangsa, akademisi, pelaku usaha, masyarakat sipil dan lembaga filantropi untuk mengentas kemiskinan demi tujuan merdeka dari kemiskinan.
Selama ini peran lembaga filantropi Dompet Dhuafa sangat terasa kehadirannya dan manfaatnya bagi masyarakat. Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi Islam yang telah berdiri lebih dari 32 tahun, selama ini fokus dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya, welasasih (filantropis) dan wirausaha sosial.
Selama 32 tahun Dompet Dhuafa sudah berkontribusi menghadirkan layanan bagi pemberdayaan dan pengembangan umat melalui lima pilar program yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial kebencanaan, dakwah dan budaya, serta CSR.
Dompet Dhuafa sangat transparan dalam mengelola dana dari para donatur, menerapkan tata kelola sesuai prinsip GCG (transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran) dan memastikan organisasi berjalan sesuai regulasi, kepatuhan syariah dan ketentuan-ketentuan lainnya. Dompet Dhuafa sudah berhasil mengubah nasib banyak para mustahik menjadi muzakki. Sudah banyak yang awalnya penerima manfaat2 berubah menjadi donatur di Dompet Dhuafa.
Sementara itu Dr. H. Rahmat Hidayat, SE, MT juga memaparkan dalam upaya pengentasan kemiskinan telah diadakan program Rumah Wirausaha Masjid, diharapkan dengan program ini, menjadikan masjid sebagai pusat ekonomi umat. Program ini sudah tumbuh 32% hanya dalam beberapa bulan. Sementara di Indonesia terdapat lebih dari 800 ribu masjid yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Jaringan masjid yang luas adalah aset berharga untuk menjangkau masyarakat di berbagai daerah. Dengan kebersamaan dan kekompakan umat muslim, masjid diharapkan dapat menjadi pusat peradaban, dan menjadi sarana meningkatkan kompetensi umat, baik itu hard skill maupun soft skill, umat dapat berdaya dan terbebas dari kemiskinan.
Peluncuran buku Catur Windu Dompet Dhuafa dan Senyum Nabi
Di acara sarasehan ini selain menjadi forum dialog juga sekaligus menjadi momen peluncuran buku Catur Windu Dompet Dhuafa, dalam rangka 32 tahun Dompet Dhuafa dan Senyum Nabi.
Dengan ini Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi berkomitmen dalam usaha mengentaskan kemiskinan, mengajak semua elemen masyarakat, para muzakki bersama dan berpartisipasi dalam berbagai program yang diadakan Dompet Dhuafa.
Bersama kita bisa lanjutkan perjuangan bangsa untuk Merdeka dari Kemiskinan.
Komentar
Posting Komentar